Imlek Segera Tiba! Ini Dia Makanan Khas Imlek Dan Maknanya

Imlek Segera Tiba! Ini Dia Makanan Khas Imlek Dan Maknanya - Featured Image

Imlek Segera Tiba! Ini Dia Makanan Khas Imlek Dan Maknanya - Featured Image

Bagikan artikel ini:

Makanan Khas Imlek – Saat merayakan Imlek, komunitas Tionghoa sering menghabiskan waktu bersama dalam momen bersembahyang.

Seperti umat Islam yang merayakan hari besar, mereka juga memanfaatkan kesempatan ini untuk berkumpul dengan keluarga besar, sambil menikmati sajian kue dan makanan khas Imlek.

Namun, terdapat keunikan tersendiri dalam kegiatan ini. Setiap hidangan yang disajikan saat Imlek ternyata mengandung arti dan makna mendalam bagi masyarakat Tionghoa.

Makanan Khas Imlek yang Memiliki Makna Mendalam

Tertarik mengetahui jenis-jenis hidangan khas Imlek yang selalu hadir dalam perayaan ini? Di bawah ini, beberapa varian kue Imlek beserta filosofinya.

1. Kue Keranjang

Kue Keranjang
Kue Keranjang

Kue Keranjang, atau dikenal sebagai Nian Gao dalam Bahasa Mandarin, menjadi ikon kue khas Imlek.

Gulungan ketan dan gula ini umumnya disiapkan sebagai sesaji dan tidak boleh dikonsumsi sebelum malam ke-15 perayaan Cap Go Meh.

Bagi masyarakat Tionghoa, Kue Keranjang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran yang melimpah. Oleh karena itu, kue ini selalu hadir dalam perayaan Imlek.

2. Kue Mangkuk

Kue Mangkuk
Kue Mangkuk

Meskipun teksturnya mirip, Kue Keranjang dan Kue Mangkuk memiliki perbedaan yang signifikan.

Kue Keranjang lebih mendekati dodol dalam tekstur, sementara Kue Mangkuk lebih menyerupai kue konvensional.

Namun, keduanya memiliki kesamaan dalam simbolisme keberuntungan dan keberuntungan yang diwakili.

3. Lapis Legit

Lapis Legit
Lapis Legit

Kue dengan warna kecoklatan dan banyak lapisan ini menggambarkan rezeki yang berlapis-lapis bagi masyarakat Tionghoa.

Maka dari itu, setiap perayaan Tahun Baru Imlek, orang Tionghoa kerap membagikan Lapis Legit kepada keluarga, teman, dan rekan kerja sebagai doa untuk keberuntungan dan rezeki yang melimpah.

4. Kembang Loyang

Kembang Loyang, meskipun berasal dari India, turut meramaikan suasana Imlek karena perpaduan budaya.

Dengan tekstur yang renyah dan rasa yang tidak terlalu manis, kue ini memiliki penampilan menyerupai bunga lantas dan dijuluki sebagai rose cookie oleh komunitas Tionghoa.

5. Kuaci Putih

Kuaci Putih, sebagai camilan khas, sering dikaitkan dengan perayaan Tahun Baru Imlek.

Terlepas dari kesederhanaannya, ternyata kuaci putih memiliki simbolisme kesuburan dalam tradisi masyarakat Tionghoa, diharapkan dapat mendatangkan keturunan.

6. Manisan Imlek

Pada hari Imlek, hidangan manisan hadir dalam sebuah wadah berbentuk segi delapan yang disebut sebagai tray of happiness.

Tiap wadah memuat variasi manisan dengan makna berbeda, seperti melon yang melambangkan kesehatan, leci yang melambangkan keberuntungan, dan biji teratai yang melambangkan kesuburan.

7. Yu Sheng

Yu Sheng adalah hidangan mirip salad yang terbuat dari ikan segar, seperti salmon atau tuna, dan irisan sayuran.

Hidangan ini umumnya dinikmati secara bersamaan pada acara istimewa seperti perayaan Imlek. Sebelum disantap, tradisi Lo Hei dilakukan dengan mengangkat piring Yu Sheng setinggi mungkin.

Kegiatan yang disebut Lo Hei diyakini membawa keberuntungan untuk masa depan.

8. Eight Treasure Soup

Sesuai dengan namanya, Eight Treasure Soup terdiri dari delapan bahan penting, termasuk ikan, udang, kerang, teripang, jamur tungku, perut ikan, abalone, kacang ginko, biji lotus, dan jamur hitam.

Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, sup yang terdiri dari 8 bahan ini melambangkan harapan untuk kesuksesan usaha atau bisnis yang berkembang pesat di tahun yang baru.

9. Jeruk Mandarin

Selain kue dan hidangan berat, Jeruk Mandarin menjadi salah satu buah yang sangat terkait dengan perayaan Imlek.

Dalam keyakinan masyarakat, buah ini melambangkan kemakmuran rejeki yang terus tumbuh dan menjadi simbol kesejahteraan manusia.

10. Lumpia

Makanan khas Imlek terakhir adalah lumpia goreng atau chūn juǎn (春卷).

Hidangan ini mirip dengan risol goreng, namun lumpia memiliki isian berupa sayuran, daging, atau isian manis lainnya, yang kemudian digoreng dalam kulit lumpia.

Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, bentuk silinder dan warna kuning-keemasan pada lumpia goreng menyerupai batang emas.

Oleh karena itu, lumpia goreng menjadi sangat identik dengan perayaan Imlek karena dianggap dapat membawa kemakmuran.

Kesimpulan

Dalam merayakan Imlek, hidangan khas menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Tionghoa. Makanan seperti Kue Keranjang, Lapis Legit, dan Yu Sheng bukan hanya lezat di lidah, tetapi juga sarat dengan makna mendalam. Kehadiran Jeruk Mandarin dan Lumpia menjadi simbol kemakmuran dan keberuntungan. Sebagian besar hidangan Imlek tak hanya menyuguhkan kenikmatan kuliner, tetapi juga mengajak untuk merayakan keberuntungan dan harapan baru dalam suasana yang penuh kehangatan. Semua ini menciptakan pengalaman perayaan yang istimewa bagi komunitas Tionghoa, di mana makanan menjadi jembatan untuk merayakan kebersamaan dan cita-cita yang penuh harapan.