8 Jenis Gula: Apa Manis yang Anda Suka?

8 Jenis Gula: Apa Manis yang Anda Suka?

8 Jenis Gula: Apa Manis yang Anda Suka?

Bagikan artikel ini:

Jenis Gula – Gula adalah unsur kunci dalam sajian dan minuman yang berasa manis. Dibuat dari getah pohon tebu atau air nira kelapa, gula menyumbang kelezatan pada hidangan.

Di samping berfungsi sebagai pemanis, gula juga dapat menjadi alternatif MSG bila digabungkan dengan garam dalam proses memasak. Dalam kapasitas produksi, gula juga menjadi komponen dasar untuk pembuatan permen gula yang populer di pasaran.

Walaupun gula pasir dan gula merah merupakan varietas gula yang umum, masih banyak jenis gula lain yang mungkin belum dikenal, tetapi kerap dikonsumsi. Di bawah ini beberapa jenis gula yang dapat ditemui di pasar.

Jenis Gula di Indonesia

1. Gula Pasir

Gula pasir merupakan varietas gula yang paling lazim dipakai dalam berbagai sajian, kue, dan minuman. Proses pemurnian digunakan pada gula pasir untuk menghilangkan molase, sehingga menghasilkan warna putih bersih.

Asal usul gula pasir berasal dari getah pohon tebu yang melalui tahap kristalisasi menjadi butiran kasar. Di samping berfungsi sebagai pemanis minuman, gula pasir juga berperan sebagai penyedap dan memperpanjang masa simpan makanan kemasan. Selain itu, gula pasir juga menyediakan sumber energi bagi tubuh.

Sukrosa, komponen pemanis dalam gula pasir, adalah karbohidrat sederhana yang terdiri dari glukosa dan fruktosa. Meski secara alami dapat ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran, sebagian besar sukrosa diproduksi dari tebu dan bit gula. Sukrosa hadir dalam berbagai bentuk, termasuk butiran, bubuk, dan gula kristal.

Perlu diperhatikan bahwa satu sendok teh sukrosa mengandung sekitar 17 kalori, dan konsumsi sukrosa harus dibatasi bagi penderita diabetes melitus.

3. Brown Sugar

Brown Sugar
Brown Sugar

Banyak orang masih keliru menganggap bahwa brown sugar sama dengan gula aren atau gula merah, padahal keduanya merupakan jenis gula yang berbeda.

Brown sugar, atau gula cokelat, dihasilkan dari gula putih yang dicampur dengan molase, sehingga memberikan warna cokelat. Terdapat dua varietas brown sugar yang umum di pasaran, yaitu light dan dark brown sugar.

4. Gula Merah

Gula merah, juga dikenal sebagai gula jawa, sering digunakan sebagai pemanis dalam makanan ringan dan kue tradisional. Sumber gula merah berasal dari nira pohon kelapa yang kemudian dipadatkan menjadi bentuk silinder.

Proses pengolahan biasanya melibatkan pencairan menjadi cairan kental, yang bisa membuatnya terasa lengket saat bersentuhan dengan kulit.

5. Gula Batu

Gula batu berasal dari gula putih atau gula cokelat biasa yang larut, kemudian dijadikan kristal sehingga menyerupai batu. Meskipun keras, rasanya lebih ringan dan tidak terlalu manis. Setiap satu sendok makan gula batu mengandung sekitar 6,5 gram karbohidrat dan 25 kalori.

6. Gula Karamel

Gula karamel terbentuk melalui proses karamelisasi, di mana gula dipanaskan hingga mengental dan menghasilkan warna cokelat khas serta rasa manis yang unik. Jenis gula ini sering dimanfaatkan untuk memberikan cita rasa dan warna menarik pada beragam jenis kue dan hidangan penutup.

Perlu diingat bahwa sirup karamel memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi, yaitu sekitar 110 kalori per dua sendok makan. Oleh karena itu, penggunaannya sebaiknya dibatasi untuk menghindari risiko obesitas dan penyakit jantung yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi kalori berlebihan.

7. Gula Jagung

Gula jagung sering dijadikan sebagai opsi alternatif pengganti gula pasir biasa karena memiliki rasa manis yang serupa. Proses pembuatan gula jagung melibatkan penggilingan jagung yang kemudian diolah menjadi sirup.

Meskipun dianggap sebagai opsi pengganti, penting untuk disadari bahwa konsumsi gula jagung secara berlebihan juga bisa menimbulkan risiko kesehatan serupa dengan gula pasir. Ini termasuk peningkatan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

8. Gula Rafinasi

Gula rafinasi, juga dikenal sebagai gula halus atau refined sugar, sering digunakan dalam industri makanan dan minuman sebagai salah satu komponen penting. Meskipun secara fisik dapat mirip dengan gula pasir biasa, jenis gula ini memiliki karakteristik yang berbeda karena melalui proses pemurnian yang kompleks.

Bahan dasar pembuatan gula rafinasi adalah gula bit atau tebu yang telah diolah. Meskipun memberikan rasa manis, gula rafinasi tidak memberikan nilai gizi yang signifikan bagi tubuh.

Penggunaan gula ini dalam pembuatan makanan dan minuman harus dipertimbangkan dengan baik, mengingat konsumsi gula berlebihan dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas dan diabetes.