5 Jenis Oatmeal: Cari Ragam, Arti dan Manfaatnya

5 Jenis Oatmeal: Cari Ragam, Arti dan Manfaatnya - Featured Image

5 Jenis Oatmeal: Cari Ragam, Arti dan Manfaatnya - Featured Image

Bagikan artikel ini:

Jenis Oatmeal – Bagi yang sudah familiar dengan pola konsumsi nutrisi yang seimbang atau yang sedang mengikuti rencana penurunan berat badan, pasti sudah mengenal jenis oatmeal. Jenis biji-bijian ini, yang sering dianggap sebagai salah satu jenis biji-bijian yang baik untuk dikonsumsi, diyakini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, terutama dalam mendukung upaya penurunan berat badan. Benarkah?

Apa Oat?

Apa Oat?
Apa Oat?

Oat adalah sejenis biji-bijian dengan nama latin Avena sativa yang dianggap sebagai salah satu jenis biji-bijian paling sehat di dunia. Tanaman ini juga dikenal dengan nama haver, dan merupakan tanaman serealia yang tumbuh subur di daerah-daerah subtropis. Oat seringkali disamakan dengan gandum, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Walau keduanya merupakan sumber karbohidrat, oatmeal adalah biji sereal utuh, sementara gandum mengandung serat tidak larut dan diolah menjadi tepung. Oat kaya akan serat, vitamin, antioksidan, dan tidak mengandung gluten, sehingga layak disebut sebagai salah satu jenis biji-bijian paling sehat di dunia.

Biji oat utuh, yang juga dikenal sebagai whole oat, biasanya diproses dengan menghilangkan kulitnya dan dipanggang pada suhu rendah untuk dijadikan oat groats agar bisa dikonsumsi. Oat groats dapat dimasak dengan air dan susu atau dihaluskan terlebih dahulu. Hasil dari proses memasak oat groats dengan air dan susu ini disebut oatmeal.

Oatmeal yang tersedia di pasaran umumnya dalam bentuk bubuk dengan aroma gurih dan harum. Beberapa jenis oatmeal instan juga bisa mengandung garam, gula, dan perisa tambahan.

Manfaat oatmeal

Oatmeal memiliki beragam manfaat bagi kesehatan, termasuk menjaga kadar gula darah tetap stabil berkat serat beta glukan yang membantu menunda penyerapan gula ke dalam darah.

Selain itu, oatmeal juga merupakan sumber energi yang baik untuk otak karena mengandung vitamin E sebagai antioksidan yang mendukung fungsi otak. Ini menunjukkan bahwa antioksidan tidak hanya terdapat dalam buah dan sayuran, tetapi juga dalam biji-bijian utuh seperti oat.

Oatmeal juga dikenal dapat membantu menurunkan berat badan dan memberikan rasa kenyang lebih lama karena kandungan seratnya. Selain itu, serat dalam oatmeal juga dapat membantu mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit atau diare, menjadikannya pilihan populer dalam makanan diet.

Namun, perlu diperhatikan bahwa terdapat beberapa jenis oatmeal yang berbeda di pasaran. Apakah Anda sudah mengetahui perbedaannya dan jenis mana yang paling cocok untuk dikonsumsi selama diet?

Macam-macam jenis oatmeal

1. Oatmeal instan

Oatmeal instan, sesuai dengan namanya, dapat disiapkan dengan cepat dan praktis. Namun, untuk mencapai keadaan ini, oatmeal instan melalui proses pengolahan yang cukup panjang sebelum dapat disajikan kepada konsumen.

Pengolahannya dimulai dengan memasak oat groats yang dihaluskan dan ditekan menjadi serpihan halus. Kemudian, oatmeal dikukus hingga setengah matang dan mengalami proses pengeringan. Dengan tekstur ini, oatmeal instan hanya perlu diseduh dengan air panas dan diaduk sebentar hingga menjadi bubur yang siap dinikmati.

Oatmeal instan seringkali memiliki tambahan garam, gula, buah-buahan, atau perisa. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa bahan-bahannya dengan teliti, terutama jika digunakan sebagai bagian dari makanan diet.

2. Quick oats

Seperti oatmeal instan, quick oats juga diolah dengan cara dikukus tetapi tidak dalam waktu yang lama. Proses pembuatan quick oats melibatkan merebus oatmeal tersebut selama sekitar 5 menit.

Jenis oat ini umumnya mudah ditemukan dan dijual dalam berbagai merek di pasar. Secara fisik, quick oats hampir mirip dengan oatmeal instan. Namun, untuk membedakannya dari oatmeal instan, produsen biasanya memberikan informasi tersebut pada kemasan dengan warna dan bentuk kemasan yang berbeda dari oatmeal instan.

3. Steel cut oat (irish oat)

Steel cut oat, juga dikenal sebagai irish oat, adalah oat groats utuh yang belum mengalami proses pemasakan seperti oatmeal instan dan quick cooking oat.

Jenis ini diperoleh dengan memotong kasar oat groats menggunakan pisau baja, sehingga bentuk aslinya tetap sama setelah dimasak. Proses memasaknya memerlukan waktu cukup lama, sekitar 30 menit.

Steel cut oat memiliki tekstur kenyal dan dicerna lebih lambat oleh tubuh daripada jenis oat lainnya, sehingga memberikan rasa kenyang yang lebih tahan lama. Oleh karena itu, jenis oat ini dianggap sebagai pilihan terbaik dalam program diet.

4. Rolled oat

Jenis oat ini cukup umum dijumpai dan berasal dari oat groats yang telah dilembutkan melalui proses pengukusan sehingga mudah dibentuk. Setelah itu, oat groats dipres hingga pipih menggunakan mesin penggilas atau roller, menghasilkan bentuk pipih.

Rolled oat memiliki waktu memasak yang lebih singkat dibanding steel cut oat. Oat ini sering digunakan dalam pembuatan produk lain seperti granola, cereal bar, dan bubur oat. Meskipun telah melalui proses pengukusan, rolled oat mungkin kehilangan sebagian nilai gizinya, meskipun tidak memiliki tambahan gula atau perisa.

Walau begitu, dari segi tekstur dan waktu memasak, rolled oat tidak terlalu lembek seperti bubur dan tidak memerlukan waktu memasak yang lama.

5. Stone ground oat (Scottish oat)

Stone ground oat, juga dikenal sebagai Scottish oat, adalah jenis oat yang digiling menggunakan batu hingga menjadi potongan dan serpihan kecil. Proses pengolahannya sangat singkat, mirip dengan steel cut oat.

Karena hanya melalui proses penggilingan, oat ini tidak kehilangan banyak kandungan serat dan protein, sehingga dapat menjaga rasa kenyang lebih lama. Ini merupakan jenis oat kedua yang sangat disarankan untuk diet.

Stone ground oat memiliki tekstur yang creamy dan nutty, dan terlihat lebih seperti bubur. Tekstur ini tidak sekenyal steel cut oat, sehingga oat ini juga disebut sebagai porridge oat atau bubur oat.

Setelah mengetahui berbagai jenis oat di atas, kamu akan lebih memahami biji-bijian yang sering dikonsumsi untuk diet. Pertimbangkan kandungan bahan, waktu memasak, dan tekstur sesuai dengan selera dan kebutuhanmu.