Sejarah Fast Food di Indonesia: Dari Bakmi GM Hingga Kini

Sejarah Fast Food di Indonesia - Featured Image

Sejarah Fast Food di Indonesia - Featured Image

Bagikan artikel ini:

Sejarah Fast Food di Indonesia – Dalam konteks Indonesia, fast food telah menjadi pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari di tengah keragaman aktivitas yang dimiliki individu. Fenomena ini tidak hanya terbatas pada Indonesia, tetapi juga berlaku di seluruh dunia.

Sejarah fast food tidak dimulai di Indonesia; sebaliknya, ia muncul pertama kali pada zaman Romawi kuno. Peningkatan urbanisasi mengakibatkan tumbuhnya pedagang kaki lima dan restoran untuk menyediakan makanan kepada penduduk perkotaan yang memiliki ruang dapur yang terbatas.

Di abad ke-20, Amerika menjadi tempat lahirnya restoran cepat saji pertama, seperti White Castle di Kansas pada tahun 1912. Restoran ini memperkenalkan konsep hamburger dan penggunaan mesin penjual dengan koin. Kecepatan layanan dan harga yang terjangkau membuatnya populer, menjadi dasar bagi perkembangan industri fast food di Indonesia dan seluruh dunia.

Industri fast food telah berkembang pesat dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dengan beragam pilihan makanan, baik lokal maupun internasional, rumah makan cepat saji sekarang dapat ditemukan dengan mudah di sekitar kita, mencerminkan bagaimana sejarah fast food di Indonesia.

Perkembangan Sejarah Fast Food di Indonesia

Tahun 1956

Sejarah Fast Food di Indonesia - Logo Bakmi Gajah Mada
Sejarah Fast Food di Indonesia – Logo Bakmi Gajah Mada

Meskipun fast food sudah menjadi bagian dari kuliner Indonesia, beberapa restoran yang telah disebutkan sebelumnya bukanlah yang pertama di tanah air. Pada tahun 1956, muncul gerai cepat saji pertama di Indonesia, yaitu Bakmi GM atau dikenal sebagai Bakmi Gajah Mada yang berlokasi di Jakarta. Perusahaan ini, dengan nama PT Griya Miesejati, didirikan oleh pasangan suami istri bernama Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong. Cabang pertama Bakmi GM dibuka di Melawai pada tahun 1971. Saat ini, Bakmi GM telah tumbuh menjadi ikon kuliner bakmi di Jakarta, dengan outlet-outlet tersebar di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Dengan lebih dari 50 tahun pengalaman dalam industri restoran, Bakmi GM kini melayani lebih dari 30.000 pelanggan setiap harinya. Ini adalah salah satu tonggak sejarah fast food di Indonesia yang patut dicatat.

Tahun 1977 – Kemunculan American Hamburger di Indonesia

Sejarah Fast Food di Indonesia - Logo American Hamburger
Sejarah Fast Food di Indonesia – Logo American Hamburger

Pada tahun 1977, terjadi kehadiran restoran cepat saji kedua di Indonesia, yaitu American Hamburger. Meskipun namanya mengacu pada Amerika, perlu dicatat bahwa restoran ini adalah produk asli dalam negeri dan pertama kali berdiri di Blok M, Jakarta. Saat ini, restoran yang kini dikenal sebagai Ah Resto & Café telah mengalami perkembangan signifikan dan menawarkan lebih dari sekadar burger. Menu mereka mencakup berbagai hidangan nasi, ayam, makanan ringan, spaghetti, steak, hidangan penutup, minuman, dan variasi lainnya yang dapat disesuaikan dengan selera pelanggan.

Munculnya American Hamburger pada tahun 1977 menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah fast food di Indonesia, menambahkan variasi kuliner cepat saji di tanah air.

Tahun 1979

Sejarah Fast Food di Indonesia - Gerai KFC Pertama di Indonesia
Sejarah Fast Food di Indonesia – Gerai KFC Pertama di Indonesia

KFC, yang merupakan singkatan dari Kentucky Fried Chicken, adalah restoran cepat saji ketiga yang hadir di Indonesia dan merupakan yang pertama dari luar negeri. Sebagaimana yang kita ketahui, KFC terkenal dengan ayam gorengnya yang khas. Kelezatan rasa ayamnya telah memikat lidah banyak pelanggan, dan slogannya adalah “Jagonya ayam!”

Col. Sanders, pendiri KFC, memulai penjualan ayam gorengnya pada tahun 1939 di restorannya di Corbin, Kentucky. Kemudian, ia pindah ke sebuah motel. Namun, pada akhir 1940-an, ia menutup usahanya ketika jalan tol Interstate melalui kotanya. Pada awal 1950-an, ia melakukan perjalanan keliling Amerika Serikat dan bertemu dengan Pete Harman di Salt Lake City, Utah. Bersama-sama, mereka mendirikan restoran Kentucky Fried Chicken pertama di dunia pada tahun 1952 (restoran pertama mereka tidak menggunakan nama tersebut). Ini adalah bagian dari sejarah fast food di Indonesia yang juga mencerminkan pengaruh internasional dalam kuliner tanah air.

Tahun 1985: Era Perkembangan Restoran Cepat Saji di Indonesia

Sejarah Fast Food di Indonesia - Gerai HokBen Pertama di Indonesia
Sejarah Fast Food di Indonesia – Gerai HokBen Pertama di Indonesia

Pada tahun 1985, industri makanan cepat saji di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan. Salah satu pionir dalam tren ini adalah HokBen atau Hoka-Hoka Bento, yang didirikan oleh Hendra Arifin di bawah PT Eka Bogainti. Toko pertama HokBen dibuka pada tahun yang sama di daerah Kebon Kacang, Jakarta. Restoran ini menawarkan pengalaman kuliner dengan sentuhan Jepang yang sepenuhnya dimiliki oleh warga Indonesia. HokBen adalah jaringan restoran cepat saji yang menghidangkan hidangan bergaya Jepang dan berbasis di Jakarta. Saat ini, HokBen memiliki 170 gerai (per akhir Januari 2020) yang tersebar di pulau Jawa, Bali, dan Sumatera. Nama “Hoka Hoka Bento” berasal dari bahasa Jepang yang berarti “makanan hangat dalam kotak.”

Tahun yang sama, Dunkin’ Donuts juga memasuki pasar Indonesia dengan membuka gerai pertamanya di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta. Dunkin’ Donuts, yang berasal dari Quincy, Massachusetts, adalah waralaba makanan internasional yang mengkhususkan diri dalam donat. Saat ini, Dunkin’ Donuts menjadi jaringan donat terbesar di dunia dengan hampir 7.000 restoran dan gerai pengambilan-ambilan di lebih dari 35 negara. Selain donat, mereka juga menyediakan menu lain seperti mocha rings, hidangan istimewa, sandwich, croissant, flatbread, beragam minuman, dan banyak lagi. Perkembangan ini merupakan bagian dari sejarah fast food di Indonesia yang semakin beragam.

Tahun 1991: McDonald’s Memasuki Indonesia

Sejarah Fast Food di Indonesia - Gerai McDonald's Pertama di Indonesia
Sejarah Fast Food di Indonesia – Gerai McDonald’s Pertama di Indonesia

Tahun 1991 menjadi momen bersejarah ketika McDonald’s memilih untuk membuka gerainya yang pertama di Indonesia, tepatnya di daerah Sarinah, Jakarta. McDonald’s, yang sering disebut sebagai “mekdi,” merupakan waralaba restoran cepat saji terbesar di dunia. Meskipun hidangan utama yang dikenal dari McDonald’s adalah hamburger, mereka juga menyajikan minuman ringan, kentang goreng, dan hidangan lokal yang diadaptasi sesuai dengan preferensi pelanggan setempat.

Awalnya, restoran McDonald’s didirikan pada tahun 1940 oleh dua bersaudara, Dick dan Mac McDonald. Namun, kemudian perusahaan ini dibeli oleh Ray Kroc dan diperluas hingga mencapai keberadaan global. Hingga tahun 2004, McDonald’s memiliki 30.000 restoran di seluruh dunia dengan rata-rata 50.000.000 pengunjung per hari dan melayani lebih dari 1.700 orang di setiap restoran. Kedatangan McDonald’s pada tahun 1991 adalah salah satu tonggak penting dalam sejarah fast food di Indonesia.

Tahun 2002: Starbucks Memasuki Indonesia

Sejarah Fast Food di Indonesia - Gerai Starbucks
Sejarah Fast Food di Indonesia – Gerai Starbucks

Pada tahun 2002, Starbucks, yang sangat dikenal di kalangan penggemar kopi dan pecinta nongkrong di kedai kopi, membuka gerai pertamanya di Indonesia. Gerai ini berlokasi di Plaza Indonesia, Jakarta. Starbucks, perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global yang berkantor pusat di Seattle, Washington, AS, telah tumbuh menjadi salah satu waralaba kedai kopi terbesar di dunia. Mereka mengoperasikan 20.336 kedai di 61 negara, dengan jumlah yang mengesankan, termasuk 13.123 kedai di Amerika Serikat, 1.299 di Kanada, 977 di Jepang, 793 di Britania Raya, 732 di Cina, 473 di Korea Selatan, 363 di Meksiko, 282 di Taiwan, 204 di Filipina, 164 di Thailand, dan 326 di Indonesia.

Starbucks menawarkan beragam minuman kopi panas dan dingin, biji kopi berkualitas, hidangan salad, berbagai jenis sandwich panas dan dingin, kue-kue manis, camilan, serta berbagai produk seperti gelas dan tumbler berlogo Starbucks.

Kehadiran Starbucks di Indonesia pada tahun 2002 menunjukkan bagaimana Jakarta terus menjadi pusat pertumbuhan bisnis makanan cepat saji di Indonesia. Ini juga mencerminkan bagaimana masyarakat Indonesia merespons berbagai jenis makanan, termasuk makanan Barat, sebagai bagian dari pilihan kuliner mereka. Namun, dalam mengapresiasi keragaman dalam konsumsi makanan, penting untuk tetap mempertahankan dan menghormati cita rasa lokal.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi sejarah fast food di Indonesia dengan mengikuti perkembangan restoran cepat saji dari tahun 1956 hingga saat ini. Artikel ini mencakup momen penting dalam sejarah kuliner Indonesia, mulai dari berdirinya Bakmi GM pada tahun 1956 hingga munculnya American Hamburger dan KFC pada tahun 1977 dan 1979. Tahun 1985 menyaksikan pertumbuhan pesat dengan kedatangan HokBen dan Dunkin’ Donuts, sementara tahun 1991 menandai masuknya McDonald’s ke Indonesia. Kemudian, Starbucks melangkah ke Indonesia pada tahun 2002, memperkaya pilihan kopi bagi pecinta kafe.

Artikel ini mencerminkan bagaimana Jakarta, sebagai pusat perkembangan bisnis kuliner fast food di Indonesia, telah menjadi tempat berdirinya banyak merek terkenal. Meskipun sebagian besar restoran cepat saji di Indonesia menyajikan makanan bukan khas Indonesia, artikel ini menekankan pentingnya menjaga dan menghormati cita rasa lokal sambil mengapresiasi keragaman dalam konsumsi makanan.

Sejarah fast food di Indonesia telah tumbuh seiring dengan perkembangan globalisasi dan tren makanan cepat saji. Dengan mengintegrasikan kata kunci “sejarah fast food di Indonesia” dalam artikel ini, kita telah menggambarkan bagaimana fast food telah menjadi bagian integral dari lanskap kuliner Indonesia, dengan berbagai merek internasional dan lokal yang berkontribusi pada perubahan tren makanan di negara ini.